Jakarta, Anetry.Net -- Program Revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui Sekolah Sehat resmi diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan tujuan untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas berkarakter.
Dalam peluncuran tersebut, Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim
mengajak pemerintah, sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan bergotong royong
untuk merevitalisasi UKS sebagai upaya promosi kesehatan warga sekolah.
“Mari bergotong royong untuk merevitalisasi UKS melalui
kampanye Sekolah Sehat dalam mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, dan
cerdas berkarakter,” ajak Mendikbudristek dalam peluncuran Revitalisasi UKS
melalui Sekolah Sehat, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kapuk Muara 03, Jakarta
Utara, Selasa (23/8).
“Dengan dimulainya kembali pembelajaran tatap muka,
satuan pendidikan perlu memperhatikan kembali kondisi kesehatan anak. Sebab
kami percaya bahwa syarat utama anak-anak bisa belajar dengan optimal, apalagi
dengan merdeka, adalah kesehatan dan kecukupan gizi,” lanjut Mendikbudristek.
Menteri Nadiem menjelaskan, “Ada tiga prioritas yang
perlu dicapai melalui kampanye Sekolah Sehat, yaitu sehat bergizi, sehat fisik,
dan sehat imunisasi.” Sehat bergizi diperoleh dengan memberikan pemahaman gizi
seimbang melalui Isi Piringku dengan pembiasaan makan dan minum dengan gizi
seimbang; dan menghindari/meminimalisir konsumsi makanan cepat saji,
makanan/minuman yang berpemanis, berpengawet, kuang serat, tinggi gula, garam,
dan lemak; serta dengan pembiasaan kantin sehat.
Selain itu, untuk mencapai sehat fisik maka ada beberapa
pembiasaan yang harus dilakukan, misalnya melakukan Senam Kesegaran Jasmani
(SKJ) seminggu sekali, melakukan gerakan peregangan saat pergantian jam
pelajaran, optimalisasi Lompat, Lari, Lempar, Loncat (4L) melalui permainan
rakyat dan olahraga tradisional pada jam istirahat, optimalisasi intrakurikuler
dan ekstrakurikuler olahraga, serta dengan melakukan pembiasaan jalan kaki.
Pada sehat imunisasi, ada tiga hal yang bisa dilakukan
yaitu pemetaan status imunisasi, pemberian rekomendasi, dan pelaksanaan
imunisasi dasar lengkap bagi usia sekolah.
Untuk mewujudkan Revitalisasi UKS melalui Sekolah Sehat,
ada lima sasaran yang terlibat yaitu SD seluruh Indonesia, pendidik dan tenaga
kependidikan, tim pembina dan pelaksana UKS, orang tua, serta masyarakat.
Gerakan Sekolah Sehat akan dimulai dari jenjang SD untuk kemudian berkembang ke
jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sederajat.
“Sekali lagi saya ingin mengajak Ibu dan Bapak kepala
sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, serta orang tua, adik-adik pelajar, dan
seluruh lapisan masyarakat, termasuk dari pemerintah dan swasta, untuk
menggerakkan kampanye Sekolah Sehat untuk anak-anak Indonesia bisa belajar
dengan merdeka dalam keadaan sehat,” tutup Mendikbudristek.
Kontribusi
Mitra Sekolah Sehat
Hingga saat ini, sebanyak lebih dari 12.450 sekolah di
seluruh Indonesia yang menerima kontribusi dari beberapa mitra seperti Awina
Sinergi Internasional, Danone Indonesia, Deutsche Gesellschaft für
Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), KAO Indonesia, Maleo Group, Nestle,
Nutrifood, Save the Children Indonesia, Twitter, Uni-Charm, dan Unilever untuk
mewujudkan Sekolah Sehat.
“Terima kasih kepada mitra-mitra yang saat ini sudah
berkomitmen bersama pemerintah dalam mewujudkan Sekolah Sehat. Saya mengajak
lebih banyak lagi mitra berkontribusi untuk mewujudkan SDM unggul melalui
kampanye Sekolah Sehat,” imbuh Mendikbudristek.
Sejumlah kontribusi para mitra dalam mewujudkan Sekolah
Sehat diantaranya dengan melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
(SDM) melalui kegiatan edukatif dan penyediaan ahli, menyediakan
prasarana/perlengkapan/peralatan penunjang untuk beragam aktivitas kampanye
Sekolah Sehat, menyelenggarakan kampanye kreatif melalui media massa dan media
sosial, serta dengan dukungan kompetisi terkait. Saat peluncuran Sekolah Sehat,
dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama
antara Kemendikbudristek dengan para mitra.
Ajakan
Mendikbudristek dan Menkes
Pada kesempatan ini, Mendikbudristek juga mengajak
seluruh pemangku kepentingan untuk menjalani perannya. “Kepada sekolah agar
lebih mengaktifkan kembali kegiatan UKS, melakukan pemetaan apa saja yang bisa
dikolaborasikan bersama orang tua atau komite sekolah dan pihak eksternal
seperti pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat setempat. Kepada calon
mitra, mohon dukung Sekolah Sehat melalui berbagai bentuk kerja sama. Kepada
peserta didik dan orang tua, ingatlah bahwa sehat makan dan minum serta sehat
raga untuk terus dilakukan baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan
sekitar,” pesan Mendikbudristek.
Senada dengan itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi
Sadikin menyampaikan bahwa kesehatan menjadi hal penting bagi anak di masa
pertumbuhannya, dan lingkungan sekolah yang sehat menjadi hak bagi setiap anak
Indonesia. Oleh karena itu, Menkes turut mendukung adanya program Revitalisasi
UKS melalui Sekolah Sehat. Menurutnya, program tersebut dapat dicapai dengan
optimalisasi peran dan fungsi organisasi tim pembina UKS pada setiap jenjang
sekolah, peran serta peserta didik, guru, orang tua, komite sekolah serta
masyarakat.
“Dengan terciptanya Usaha Kesehatan Sekolah yang efektif
diharapkan dapat mendukung terciptanya peserta didik yang sehat dan berkualitas
yang merupakan investasi bangsa. Sehat sekolahku, Sehat Indonesiaku,” jelas
Menkes.
Selain itu, sebagai rangkaian kampanye Sekolah Sehat,
Kemendikbudristek akan menggelar lomba video gerak sehat yang melibatkan
seluruh Sekolah Dasar di Indonesia sebagai peserta. Informasi terkait lomba
akan dipublikasikan lebih lanjut melalui media sosial Kemendikbusristek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.